facebook

Komunitas SLiMS Jogja: sejarah singkat

Slims jogja adalah komunitas yang mempunyai minat bersama pada perangkat lunak SLiMS. SLiMS merupakan perangkat lunak untuk pengelolaan perpustakaan yang dirilis dengan lisensi opensource (http://senayan.diknas.go.id). SLiMS telah digunakan oleh lebih dari 120 perpustakaan, baik di Indonesia maupun luar negeri. SLiMS sendiri dikembangkan oleh pustakawan di Indonesia dan didukung oleh para programer dari luar negeri.

Ide mendirikan komunitas ini adalah didorong oleh keinginan untuk belajar bersama tentang SLiMS, terinspirasi model komunits Linux dengan visi ingin memerdekaan pustakawan dan meningkatkan kompetensi pustakawan terutama dalam bidang teknologi informasi. Sebagaimana kita ketahui bahwa masih ada banyak pengelola perpustakaan yang belum mengenal perangkat untuk manajemen perpustakaan. Komunitas SLiMS ingin mengangkat harkat dan martabat pustakawan dengan SLiMS yang menyediakan solusi berbasis komunitas.

Kegiatan yang dilakukan adalah kumpul bulanan belajar menggunakan dan sedikit demi sedikit belajar mengembangkan software SLiMS. Tempatnya bergiliran dan diusahakan free alias tidak berbayar bagi setiap orang yang ingin bergabung.

Komunitas SLiMS berdiri kurang lebih pada bulan Januari 2010, padaa saat ini berkumpul 6 orang di selasar KPTU Fakultas Teknik UGM. Keenam orang ini adalah Purwoko, Budhi Santoso, Sumaryanto, Yusuf, Adi dan Haris. Pertemuan yang kemudian berpindah di perpustakaan Teknik Geologi UGM ini membuat kesepakatan akan ditindaklanjuti dengan acara (yang akan diusahakan) bulanan dengan format awal belajar bersama mengenai SLiMS. Personil yang kemudian bergabung cukup banyak, tercatat ada Tarto, Ari Suseno, Heri Abi; dari luar kota ada Awriel Apria S (Banjarnegara), Hartono (Kudus), Wisnu (solo), Priyanto (solo), Muhtarom (bantul) dan banyak lagi.

Pertemuan kedua pada bulan berikutnya juga diadakah di selasar KPTU Fakultas Teknikn UGM. Pertemuan kedua ini dihadiri oleh 14-an orang baik mahasiswa perpustakaan maupun pustakawan. Di KPTU ini ke 14 orang tersebut belajar upgrade SLiMS dan menginstall SLiMS terbaru. Pada saat acara ini bertepatan dengan seminggu sebelum Mini SDD (Senayan Developers Day) di Jakarta yang dilaksanakan oleh SDC (Senayan Developer Community).

Pertemuan ketiga dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga, tepatnya di masjid darurat UIN (Sebelah gedung serbaguna). Hadir sekitar 34 orang terdiri dari mahasiswa, pustakawan dan bebetulan juga di hadiri oleh 2 developer SLiMS dari Jakarta (Hendro Wicaksono dan Arie Nugraha) yang kebetulan ada acara di IAIN Walisongo Semarang.

Pertemuan keempat dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Perpustakaan Fakultas Geografi UGM dan dilaksanakan di lingkungan Fakultas Geografi UGM. Diluar dugaan pertemuan keempat ini dihadiri oleh bukan hanya dari wilayah jogja, namun juga dari Solo, Boyolali, Kudus dan Klaten. Keseluruhan yang hadir mencapai 70-an orang. Pertemuan kali ini membahas tentang upgrade SLiMS dan SLiMS for beginner.

Pertemuan kelima diadakan di Ruang Seminar 1 Fisipol UGM (29 Mei 2010) dengan bekerjasama dengan Perpustakaan Fisipol UGM. Hadir dalam pertemuan ini seratusan lebih dari berbagai daerah, diantaranya Kudus, Boyolali, Klaten, Bantul, Banjarnegara. Pertemuan kali ini diberi tajuk Senayan Community Meetup yang dihadiri oleh kelompok developer senayan dari jakarta (Hendro Wicaksono, Arie Nugraha, Arif Syamsudin dan Wardiyono).

Pertemuan kelima ini cukup fenomenal, karena disampaikan secara langsung oleh pengembang tentang fitur baru di SLiMS stable 14 (Seulanga) dan ide-ide yang akan diterapkan di SLiMS stable 15 (Matoa).

Fitur baru di Seulanga adalah Union Catalog Service, P2P Service, Cetak bukti transaksi, Flexible custom field di membership dan bibliografi. Semetara ide untuk Matoa adalah implementasi third party indexing, P2P paging, pencarian yang baru dan dukungan notasi klasifikasi.

Target komunitas SLiMS kedepan adalah membuat perpustakaan yang ingin menggunakan perangkat lunak untuk otomasi dapat terfasilitasi dengan SLiMS, kemudian perpustakaan yang telah menggunakan SLiMS di Jogja dapat disatukan dalam sebuah katalog induk Jogja, sehingga orang yang ingin mengunjungi perpustakaan Jogja tinggal mengklik satu url saja. Fasilitas untuk Union Catalog ini telah tersedia di Seulanga (Stable 14). Selain itu, bersama dengan para developer, Komunitas Jogja berharap menjadi acuan pembangunan komunitas serupa di daerah lain di Indonesia.

Komunitas SLiMS jogja juga membuka diri untuk diajak bekerjasama dalam pengembangan teknologi informasi perpustakaan berbasis komunitas, baik dengan peerintah kota, kabupaten atau propinsi dalam rangka pengembangan perpustakaan.

Komunitas SLiMS mempunyai blog di http://slims.blogdetik.com, dan untuk komunitas jogja dapat dihubungi saudara Tarto (081904042823)


ditulis oleh Purwoko http://purwoko.staff.ugm.ac.id/web/index.php/2010/06/04/komunitas-slims-jogja-sejarah-singkat/