Melayani dengan 3 S

Dalam dunia jasa kepuasan pelanggan menjadi suatu hal yang penting dan utama selain faktor lainnya misalnya produk atau harga barang. Di era seperti sekarang produsen berlomba-lomba jemput bola untuk menarik minat para konsumen untuk membeli suatu produk barang atau jasa. Faktor keramahan dan kenyamanan menjadi salah satu faktor yang penting dalam dunia jasa. sebagai perumpamaan ada dua buah toko yakni toko A dan toko B kedua toko tersebut menjual barang yang sama tetapi dengan harga yang berbeda. Toko A melayani penggunanya dengan ramah dan membuat pelanggannya merasa nyaman walaupun harganya lebih mahal dari toko B, sedangkan toko B melayani pelanggannya dengan ketus dan cuek. Ada cerita menarik ketika teangga ku membeli mainan untuk anaknya, dari penampilannya yang sederhana dia tidak nampak orang kaya maklum tentangga ku hanya memakai kaos oblong dan celana pendek sandalan jepit lagi. dia membeli mainan di toko B saat bertanya berapa harganya karena merasa cocok dengan harganya pelayan toko B melayani dengan seranya meremehkan yang itu mahal pak yang ini aja murah, merasa tersinggung tetangga saya mengunjungi toko yang satunya yaitu toko A yang melayani dengan ramah walupun harganya lebih mahal, meskipun demikian tenanggaku memilih toko A karena pelayananya yang ramah dan user di buat fell homy he2. Dari peristiwa di atas dapat kita simpulkan pelayanan ramah dan membuat user nyaman menjadi salah satu daya tarik untuk menarik pelanggan.


Begitu pula sebuah perpustakaan, perpustakaan sebagai penjual jasa informasi, harus bisa membuat user senyaman mungkin sehingga tidak kapok datang ke perpustakaan. Ada pengalaman menarik selama saya mengelola perpustakaan, pada suatu ketika ada anak yang bandel yang menginjungi perpustakaan di dalam perpustakaan dia membuat gaduh, seketika itu pula aku marahin dia, kalau bikin gaduh ga usah datang ke perpustakaan lagi!!! sambil mengacungkan jari ke mukanya he2. Eh tenyata setelah kejadian tersebut dia tidak mau datang ke perpustakaan, kemudia aku cari tau penyebabnya ke teman-temannya mengapa si A tidak mau ke perpustakaan lagi kemudian teman-temannya menjawab karena penjaga perpustkaannya galak sehingga dia tidak mau datang ke perpustakaan lagi, setelah kejadian tersebut aku bertanya kepada diriku apakah yang kulakukan benar? emang sih untuk melayani pengguna yang mayoritas anak sekolah  khususnya anak SD harus mempunyai kesabaran ekstra maklum masih anak-anak.


Ada motto yang menarik ketika aku mengunjungi sebuah rumah sakit swasta di Jogja yaitu 3 S (seyum, salam,sapa) di RS tersebut perawat-perawat melayani dengan 3 S ketika ada yang berkunjung mesti senyum terus salam dan kita di sapa oleh suster yang cantik deh he2. Jika perinsip 3 S tersebut di adaptasikan ke perpustakaan maka dapat di bayangkan user akan merasa nyaman dan banyak yang berkunjung, karena di layani dengan ramah dan tidak dilayani dengan muka masam.............

2 komentar untuk "Melayani dengan 3 S"

  1. saya, setuju kang, klo di perpustakaan menerapkan konsep 3s alias psikologi pelayanan pemakai, maka paradgima perpustakaan akan berubah, yang selama ini imejnya pegawai perpustakaan banyak yang acuh tak acuh, cemberut, klo ada pemakai syukur,klo gak ada juga malah tambah syukur, galak, antgonis, dll. he...2. salam kenal kang

    BalasHapus
  2. Konsep 3 S diperpustakaan ITS Surabaya sudah diterapkan, tinggal tunggu perpustakaan yang lain. Mau ikut ikutan apan bikin konsep lain.

    BalasHapus