Kesemrawutan jalan-jalan Jogjakarta di masa liburan lebaran 1428 H

Jogjakarta memang menjadi salah satu kota tujuan wisata memang menjadi tempat favorit bagi para wisatawan disamping objek wisata lainnya seperti Pulau Bali. Pada masa liburan khusus nya pada hari lebaran para pemudik menyempatkan untuk mengunjungi kota Jogjakarta pemudik menggunkan kendaraaan mobil sehingga banyak menyebabkan kemacetan seperti jika dari arah utara ke selatan pusat kota jogjakarta yaitu dari arah Jl P mangkubumi sampai keraton jogajakarta, dari arah timur ke barat yaitu dari Jl brigjen Katamso sampai PKU Muhammadiah Jogja.
Pusat kota seperti malioboro menjadi tempat favorit bagi para pelancong yang ingin mengunjungi kota jogjakarta karena di sini terdapat berbagai macam cinderamata khas jogjakarta. Hari selasa 16 Oktober 07 iseng ingin mencoba merasakan kemacetan di jogjakarta dan ternyata benar jalan-jalan di pusat kota jogja dipenuhi mobil2 berplat luar jogja seperti B ( Jakarta ), AA (Magelang) dan AD ( Surakarta ). tampak pemandangan yang tak lazim di hari biasa yaitu Pak Polisi bekerja keras mengatur lalu lintas yang padat merayap he3 bahkan mereka harus menahan terik matahari yang menyengat di siang hari, salut deh buat pak Polisi.
Mungkinkah Sepuluh tahun mendatang Jogja yang notabene menjadi tujuan wisata di Indonesia lalu-lintasnya akan smrawut dan macet, yang menyebabkan ketidaknyamanan pedestarian ( pejalan kaki ) karena kebisingan dan asap kenalpot kendaraaan bermotor yang mengotori paru? Atau budaya masyarakat indonesia yang konsumtif sehingga masyarakat indonesia lebih memilih kendaraaan pribadi seperti sepeda motor atau mobil sebagai pilihan utama dalam berkedara menuju tempat tujuan yang mereka harapkan “atau” masyarakat indonesia sadar sehingga lebih mementingkan kenyamanan publik sehingga memakai alat transportasi publik seperti BUS kota kendaraan pengangkut massal yang masih saja “tidak nyaman dan bertarif mahal”?

Posting Komentar untuk "Kesemrawutan jalan-jalan Jogjakarta di masa liburan lebaran 1428 H"