Potensi Perpustakaan Sekolah

Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.


Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan mudah dapat menemukannya.


Dengan memperhatikan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Perbedaan mendasar antara perpustakaan dengan toko buku adalah faktor profit kalo perpustakaan bersifat non profit sedangkan toko buku bersifat profit.


Adapun pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala/pimpinan sekolah; yang melayani sivitas akademka sekolah yang bersangkutan dan secara fungsionalis pustakawan berada di bawah kepala sekolah.


Perpustakaan sekolah sering hanya dianggap sebuah ruang penyimpanan bahan pustaka saja atau gudang. Saya sendiri pernah menjumpainya saat pertamakali mengolah sebuah perpustakaan sebuah sekolah dasar, tata letaknya yang terpinggirkan dan buku-buku yang berantakan tidak tertata rapi mirip seperti gudang!. Perpustakaan sekolah sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangakan salah satunya adalah perpustakaan sekolah dapat menjadi alternatif pembelajaran siswa. Terlebih lagi ada kecenderungan pola pengajaran di SD pada umumnya bersandar pada buku paket yang ditentukan sekolah. Ironisnya, sering kali buku paket tersebut hanya dari satu penerbit dan dipilih berdasarkan kedekatan pengelola sekolah dengan penerbit tertentu. Kondisi ini tidak memicu keinginan siswa untuk mencari sumber bacaan atau informasi di luar buku paket. Murid tidak mempunyai alternatif pengetahuan lain.


Perpustakaan dapat menyediakan buku yang bermanfaat salah satunya yaitu koleksi buku paket. Sehingga, anak tidak cenderung pada satu buku teks melainkan banyak buku paket sebagai referensi tambahan di negara maju misalnya Amerika perbandingan rasio anak dengan buku adalah 1 : 40 judul buku. Tetapi, jika mendapat raasio perbandingan 1 : 5 saja sudah cukup. Alternatif pengadaan buku paket dapat diambilkan dari dana BOS ( Biaya Operasional Sekolah ) atau sumbangan dari murid dan guru setiap akhir tahun pelajaran.


Perpustakaan sekolah dapat diminati siswa. Jika, ada peran aktif guru misalnya; guru memberikan sebuah tugas kemudian para siswa di suruh mencari referensi yang mendukung tugas tersebut di perpustakaan atau pustakawan mengadakan promosi tentang perpustakaan tersebut kepada siswa. Dengan adanya UU sikdiknas yang baru yang intinya berisi bahwa syarat untuk akreditasi suatu sekolah adalah sekolah harus mempunyai suatu perpustakaan, dengan regulasi tersebut maka perpustakaan semakin diakui keberadaannya dan menjadi lahan subur bagi pustakawan yang ingin mencari pengalaman di perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah apalagi, pustakawan sekolah dasar dapat diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil.



Perpustakaan sangat penting di tingkat SD. Pada masa itulah anak dapat dibiasakan kreatif mencari berbagai sumber informasi, memberikan pembelajaran bagaimana mencari koleksi buku dengan tepat sesuai no kelas buku dan membiasakan siswa mengembalikan koleksi tepat waktu.


written by : budhi santoso


sumber bacaan :


Perpustakaan Sekolah Harus Jadi Alternatif Sumber Ilmu http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/28/humaniora/1715817.htm. minggu 23 september 2007 pukul 18:43


Sugiyanto.Perpustakaansekolah.http://kompas.com/kompas-cetak/0405/17/Didaktika/1026129.htm. minggu 23 september 2007 pukul 18:45


waluyo, budi. 2006. Fungsi Dan Peranan Perpustakaan. http://www.karangturi.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=59. minggu 23 september 2007 pukul 18:48

3 komentar untuk "Potensi Perpustakaan Sekolah"

  1. gene koe ki iso nulis, koq skripsimu rung rampung????

    BalasHapus
  2. tinggal tunggu waktu aja bos he3

    BalasHapus
  3. Tolong kirimkan kepada saya standarisasi perpustakaan sekolah buat sekolah dasar

    BalasHapus